Budaya
Beranda » Perang Air di Awal Tahun

Perang Air di Awal Tahun

Suasana perang air atau siyat yeh serangkaian Festival Air Suwat pada Senin 1 Januari 2024

Gianyar – Festval Air Suwat memasuki tahun ke sembilan. Festival kali ini mengusung tema The Power of Water. Tema yang diangkat untuk memaknai secara mendalam esensi air yang memiliki kekuatan luar biasa, menyejukkan di tahun-tahun yang panas.

Puncak acara dalam festival ini adalah Siat Yeh atau perang air yang berlangsung Senin (1/1/2024). Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, siat yeh kali ini diawali dengan bagi-bagi uang.

Lembaran uang beragam pecahan total senilai jutaan rupiah dilemparkan ke udara. Peserta siat yeh pun berebut. Berbagai perangai terlihat dalam momen-momen ini.

Bendesa Adat Suwat, Ngakan Putu Sudibya mengatakan, bagi-bagi uang ini sebagai simbol pembagain kesejahteraan. Ia meminta agar uang ini tidak dibelanjakan namun disimpan.

“Ini pica (anugerah), jangan dilihat dari nominalnya. Saya minta uang ini tidak dibelanjakan tapi dilinggihkan (di tempat yang suci) supaya rezeki kita berlipat,” ujar Sudibya.

Wamenpar Dukung Saka Yoga Festival 2025 Sebagai Ajang Spiritual dan Pariwisata

Ia mengungkapkan, uang tersebut tidak bersumber dari partai politik atau caleg siapapun. Sudibya tegaskan uang ini hasil dari perkembangan pariwisata air terjun di Desa Suwat.

“Rezeki ini dari obyek wisata yang ada di sini, Suwat Warterfall. Untuk yang dapat jangan senang berlebihan. yang tidak, jangan sedih berlebihan. Nanti akan ada pembagian yang lebih merata,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Festival Air Suwat, Putu Bayu Suda mengatakan, festival ini dipersiapkan dalam waktu yang relatif singkat, yakni tiga pekan saja. Namun kekompakan tim yang semua diisi oleh anak muda bisa menyelesaikan tantangan dengan baik.

“Untuk pertama kalinya memang diisi semuanya oleh anak muda. Festival-festival sebelumnya ada keterlibatan orang tua. Setelahnya kami mendapat kesempatan dalam mengatur sebuah acara. Ini pelangaman luar biasa,” ujarnya.

Ketua dua Festival Air Suwat, Ricky Udayana mengatakan, waktu persiapan yang singkat dengan hasil yang sekarang sudah cukup memuaskannya. Dia yakin festival tahun depan akan lebih meriah jika lebih banyak anak muda lagi yang terlibat.

100 Tahun Pramoedya Ananta Toer: Warisan Sastra yang Tak Lekang oleh Waktu

“Jika keterlibatan anak muda semakin banyak, maka pasti kita sanggup. Semoga bisa lebih besar dengan keterlibatan anak muda yang lebih banyak,” jelasnya.

Festival Air Suwat berlangsung selama enam hari. Acara dibuka tanggal 27 Desember 2023 dan ditutup 1 Januari 2024. Tidak hanya warga lokal, wisatawan mancanegara pun turut serta dalam festival ini. Mereka terlihat dalam perlombaan permainan tradisional di sawah hingga saat perang air. (*)

Berita Populer

#1

Liburan Usai, 37 Ribu Lebih Turis Tinggalkan Bali

#2

Tahun Ini DTW Tanah Lot Targetkan Pemasukan Hingga Rp 58 Miliar

#3

Tabanan Targetkan 1.700 Dosis Vaksin PMK Tahap Pertama Rampung Januari 2025

#4

Tim Sar Gabungan Evakuasi Pria Gantung Diri Di Pecatu, Badung

#5

Ringankan Beban Masyarakat, Pemprov Beri Diskon Pajak Kendaraan Bermotor

Follow Us

     

Bagikan