EkonomiPeristiwa

Tabanan Klaim Inflasi Rendah, Begini Kata Bupati

Tiktok Facebook Facebook

Tabanan – Pemerintah Kabupaten Tabanan mengklaim jika inflasi yang terjadi pada semester pertama tahun ini termasuk kategori rendah. Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) dan BI pada Juni 2024, angka inflasi di Tabanan adalah sebesar 1,96% (year on year), dan angka ini merupakan yang terendah di Bali.

Angka inflasi yang terkendali ini diklaim hasil sinergi dan kolaborasi secara besama dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), bersama instansi dan lembaga terkait seperti Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, Bulog, IKAPPI, HIswana Migas, Bumdes dan Para Perbekel Se-Kabupaten Tabanan.

“Untuk mempertahankan momentum menurunnya angka inflasi tersebut, maka saya berharap TPID dan seluruh jajaran OPD di Kabupaten Tabanan harus terus bekerja keras dengan menjalankan kebijakan menjaga ketersediaan stok pangan, menjaga keterjangkauan harga, menjaga kelancaran distribusi pangan, dan menjaga komunikasi yang efektif dengan semua pihak,” ujar Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya Rabu, (24/7).

Baca Juga:  Tabanan Perpanjang Masa Jabatan 132 Perbekel dan Satu Penjabat

Ia juga meminta sepuluh langkah dari kebijakan program kegiatan TPID untuk terus dilakukan secara konsisten, di antaranya menjaga ketersediaan stok pangan, dengan melakukan gerakan pangan murah dan operasi pasar. Yang kedua yakni melaksanakan sidak, monitoring dan evaluasi, yang ketiga meningkatkan Kerjasama Antar Daerah (KAD). Selanjutnya yaitu melakukan gerakan menanam komoditas penyebab inflasi dan melakukan gerakan panen raya.

Selanjutnya yang ke enam yaitu kebijakan daerah pengendalian inflasi, seperti cadangan pangan pemerintah (CPP), serta yang ke tujuh melakukan inovasi yaitu Inpari Kaya Gizi, bibit padi yang memiliki 5 keunggulan. Ke delapan meningkatkan koordinasi dan kolaborasi TPID dan TPIP, penguatan UMKM, IKM dan yang terakhir adalah budgeting pengendalian inflasi.

Baca Juga:  Pemkab Tabanan Kembali Gelar Nobar Piala Asia di Gedung Marya

Sanjaya menambahkan, pentingnya memandang inflasi sebagai salah satu indikator penentu keberhasilan pembangunan ekonomi, dimana inflasi yang tinggi dapat berdampak pada penurunan daya beli masyarakat dan dapat juga berdampak terhadap peningkatan kemiskian di daerah.

“Terimakasih saya sampaikan kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam pengendalian inflasi di Kabupaten Tabanan, khususnya kepada Kepala Bank Indonesia, BPS Tabanan, Bulog Bali, dan seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, dalam mewujudkan stabilitas perekonomian dan mewujudkan masyarakat yang sejahtera,” ujar Sanjaya. (CB.1)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button