Semenjak pagebluk Covid-19 melanda, sendi-sendi kehidupan dan roda perekonomian seantero dunia menuju lumpuh. Situasi pun berubah, manusia bersiasat mencari celah bertahan hidup. Di sisi lain, sebagian negara merespon pandemi ini berbeda. Namun mereka yang duduk berkuasa di Negeri ini, di masa pendemi, abai akan keberlangsung hidup rakyatnya. Berharap pada negara hanya sia-sia belaka, rakyat berinisiatif bergerak mandiri, marajut solidaritas saling bantu antar sesama.
Kondisi ini lah yang juga dirasakan, dituliskan kemudian dilantunkan oleh trio folk asal Denpasar, Bali, Nosstress lewat karya terbarunya berjudul “Saling Bantu”. Lagu terbaru Nosstress telah resmi diunggah di kanal youtube, Jumat (29/5) malam.
Pelepasan single dibarengi video visual nan cerdas garapan videographer, Hadhi Kusuma yang berhasil menjahit potongan dokumentasi para relawan gerakan berbagi, disisipkan cuplikan warta berita elektronik.
“Awal pendemi kami berdiam diri di rumah masing-masing. Namun setelah beberapa minggu, kami merasa harus bergerak mencipta karya dan akhirnya merekam di studio dadakan dengan alat seadanya,” jelas si pencipta lagu, Man Angga.
Gitaris juga vokalis Nosstress ini mengatakan, lagu “Saling Bantu” lahir dari apa yang dirasa, pengamatan serta bacaannya melihat kondisi selama pandemi. Di tengah pandemi, bukannya membantu rakyat, pemerintah justru abai terhadap keberlangsungan hidup dan kesehatan rakyatnya dengan mengesahkan aturan yang dinilai merusak lingkungan serta kehidupan kaum buruh.
“Di saat situasi pandemi ini, harusnya negara hadir membantu rakyat. Mereka malah memanfaatkan situasi ini dengan mengesahkan Undang-Undang yang akan merugikan buruh dan merusak lingkungan,” cetus Man Angga.
Terlepas dari abainya pemerintah, rakyat lelah berharap, di tengah lara pandemi ini kian menguatnya kemanusian. Menurut Nosstress adalah sesuatu hal yang membahagiakan, tumbuhnya solidaritas berbagi. Rakyat saling bantu rakyat. “Meski bencana ini melanda semua individu, namun derita yang dirasakan tidaklah sama. Saling bantu adalah hal penting yang kita perlukan dan dapat kita upayakan agar selamat dari situasi ini,” tutur Man Angga.
“Banyak kawan-kawan bergerak mandiri membantu yang memerlukan. Mulai dari mengggalang dana untuk APD bagi tenaga kesehatan. Ada Komunitas Denpasar Kolektif yang menginisiasi Bergerak Bersama Bali dengan kegiatan membagikan makanan gratis untuk semua. Ada juga Solidaritas Pangan Bali. Ini adalah beberapa dari banyaknya gerakan berbagi yang dikelola secara mandiri,” Imbuh Guna Warma.
Hal lain yang disampaikan Nosstress dalam single ini adalah, meski diselimuti lara akibat pandemi, di sisi lain justru membuat kondisi bumi kian membaik. Bumi seolah mendapatkan banyak waktu istirahat, ketika aktifitas manusia berkurang. “Tak dapat dipungkiri ketika aktifitas manusia berkurang, kondisi bumi terasa membaik. Dengan saling bantu, kita berusaha melewati semua ini, setelah itu, semoga kita, bersama dengan Bumi, bisa membaik bersama,” ucap Man Angga.
Dari proses pengerjaan, sambung Cok Gus, banyak kawan yang ikut terlibat. Selain keterlibatan videografer, Hadhi Kusuma, pada aransemen lagu menggandeng kembali Fendy Rizk. Pula dari sisi artwork single “Saling Bantu” ini, Nosstress bekerjasama dengan street artist dunia asal Bali yang menetap di Yunani, Wild Drawing.
“Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua kawan yang tetap bergerak, berkarya dan bersolidaritas. Semoga tetap semangat dan sehat selalu,” tutup Cok Gus.
“Saling Bantu”
- Lirik dan lagu oleh Man Angga
- Aransemen oleh Nosstress featuring Fendy Rizk
-Video oleh Hadhi Kusuma - Artwork oleh Wild Drawing
Nosstress
- Man Angga (vokal, gitar)
- Guna warma (vokal, gitar)
- Cok Gus (vokal, kajon, harmonika, pianika)