Denpasar – Menjelang kemeriahan perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 pada Agustus 2023 mendatang, Taman Festival Bali yang kian terpinggirkan akan kembali menjadi pusat keramaian bagi para pemerhati dan penggemar setia custom culture, dengan berlangsungnya gelaran Custom War 2023.
Selayaknya partikel logam ke magnet, arus lalu lintas di seluruh Bali akan bermuara di acara ikonik ini, mengantarkan belasan ribu pengunjung yang seolah-olah mendengarkan panggilan tak terujar.
“Datang dengan antusias untuk menyaksikan dan membuktikan aspirasi, inovasi, dan kreasi para juru bangun (builder), mekanik, dan pengelas motor-motor kustom yang prawira menentang konvensi dan konsisten mengibarkan bendera kebebasan kreatif,” ujar salah satu panitia Marlowe Bandem pada keterangan tertulis Selasa, (15/8).
Sampai hari ini, Custom War konsisten menjadi podium berkembangnya subbudaya motor kustom yang kaya genre dan ekspresi, di mana komunitas juru bangun motor kustom Bali dan Indonesia yang energik, bekerja tanpa lelah untuk menyinergikan khazanah budaya Indonesia dengan kekinian zaman. Tujuan mereka? Untuk membangun berbagai macam kreasi artistik, masing-masing penuh dengan potensi yang belum tergali, dengan demikian menambah dimensi baru ke lanskap budaya motor kustom lokal yang berdaya saing global.
Di bawah siluet simbolis naga, dilukis dalam warna biru kobalt dan kuning keemasan pada kanvas hitam yang kontras, berdiri NK13—bastion pemberontak kreatif dan “setan jalanan” pemburu adrenalin. Para perintis pelaksana Custom War ini mendobrak batasan dan membuka jalan demi keterhubungan antara publik luas dengan sebuah bentuk seni yang inspiratif dan mengagumkan.
“Menyuarakan semangat sekaa suka-duka, atau “bersama dalam suka dan duka,” NK13 memancarkan autentisitas yang tulus dan semangat yang tak terfilter; tulus dan apa adanya,” jelas Marlowe Bandem.
Custom War 2023 hadir sebagai ajang yang menyatukan publik, mengeratkan persahabatan, serta merayakan masa lalu, dan masa depan lokalitas yang menjanjikan melalui cinta dan kekinian industri motor kustom yang menakjubkan.
“Seiring gemuruh mesin yang menggetarkan kalbu, kita terus berkendara, merangkul setiap momen, dan tetap sinkron dengan zen kita,” ujarnya. (*)