Budaya

Keluarga Besar Yayasan Dalem Gedong Ratih Gelar Tirtayatra ke Pura Pucak Mangu

Badung – Sebagai ungkapan rasa syukur dan ucapan terimakasih karena pelaksanaan HUT ke-2 yayasan berjalan lancar dan sukses serta rangkaian tutup tahun,  Keluarga Besar Yayasan Dalem Gedong Ratih menggelar Tirtayatra ke Pura Pucak Mangu, Desa Pelaga, Kecamatan Petang,  Kabupaten Badung, Sabtu, 17 Desember 2022.

Ketua Yayasan Dalem Gedong Ratih, I Ketut Dharma Kresna Wijaya mengatakan, bahwa sejumlah kegiatan sebagai rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-2 diakhiri dengan pelaksanaan Tirtayatra ke Pura Pucak Mangu. Diakuinya, Tirtayatra ini bertujuan  sebagai ungkapan rasa terima kasih atas segala pelaksanaan upacara yadnya yang telah dilaksanakan,  dengan lancar dan sukses.

Dalam kegiatan Tirtayatra tersebut, rombongan Keluarga Besar Yayasan Dalem Gedong Ratih melaksanakan persembahyangan bersama di Pura Pucak Mangu, dalam rangka mewujudkan konsep “Mekarya lan Meyadnya”. Mengingat, banyak agenda kegiatan yang telah dilaksanakan dan sudah berjalan dengan lancar. Untuk itu, pihaknya tetap memohon kerahajengan dan kerahayuan jagat atas limpahan berkah Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa.

Baca Juga:  Bupati Tabanan Buka KKN Nusantara UHN I Gusti Bagus Sugriwa, Denpasar. Begini Pesannya!

“Kami terjemahkan ke dalam berbagai kegiatan nyata setiap tahunnya, diantaranya kegiatan Bakti Sosial, upacara Dewa Yadnya, Manusa Yadnya, pertumbuhan ekonomi kreatif serta kegiatan pewacakan situs-situs, pewacakan pusaka dan pewacakan berbagai weton. Jadi, kegiatan tirtayatra ini kami lakukan sebagai ungkapan terima kasih atas semua pelaksanaan semua kegiatan nyata yang telah berjalan dengan lancar dan sukses,” terangnya.

Dengan demikian, imbuhnya, sejumlah kegiatan bernilai positif yang sudah dilakukan untuk kepentingan masyarakat mampu menciptakan keharmonisan antara buana agung dengan buana alit sebagai wujud pelaksanaan ajaran Tri Hita Karana.

“Hal ini juga sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih  atas semua keberlimpahan yang diberikan oleh Sang Pencipta,” pungkasnya.

Baca Juga:  Sebanyak 440 Mobil Listrik Untuk World Water Forum

Terkait keberadaan Pura Puncak Mangu, disebutkan, bahwa tempat suci ini menempati posisi penting dalam bentangan spiritual di pulau seribu pura ini, dikarenakan Pura Kahyangan Jagat ini, berfungsi sebagai Pura Padma Bhuwana dan Catur Loka Pala.

Bahkan, Pura Pucak Mangu diprediksi sudah ada, sejak zaman budaya megalitikum mulai berkembang di Bali. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya peninggalan Lingga yang berukuran cukup besar.

“Oleh karena itu, Pura Puncak Mangu sebagai simbol alam semesta atau Bhuwana Agung,  tempat memuja Ida sang Hyang Widi Wasa dalam manifestasi-Nya sebagai Dewa Sangkara. Selain itu, Pura Pucak Mangu juga sebagai benteng rohani yang berfungsi menjaga daratan ini agar tetap ajeg dan lestari,” tutupnya. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button