Pariwisata

Mahasiswa Pasca Sarjana UHN IGB Sugriwa, Denpasar Bedah Soal Pemilu 2024

Tiktok Facebook Facebook

Denpasar – Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Komunikasi Hindu Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus (IGB) Sugriwa bekerjasama dengan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) menggelar talkshow Komunikasi Politik Menjelang Pemilu 2024 pada Rabu (28/12). Bertempat di Ruang Sandat, Kantor Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Bali, talkshow mengangkat tema “Pemilu Santun Lahirkan Pemimpin Berkulitas dan Berintegritas”.

Acara dibuka Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi Hindu UHN IGB Sugriwa Dr. I Dewa Ayu Hendrawathy Putri, S.SoS.,M.Si. Ia mengatakan tema yang diangkat relevan dengan konteks kekinian, yang mana Pemilu 2024 nantinya diprediksi akan penuh dinamika. Maka dari itu perlu penguatan komunikasi khususnya komunikasi politik agar mampu menghasilkan pemimpin berkualitas dan berintegritas.

Perhatian UHN IGB Sugriwa terhadap pendidikan khususnya komunikasi politik terlihat dari upaya mendirikan Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi Hindu baik program magister dan yang terbaru adalah program doktor. Kedua program studi tersebut diharapkan dapat meningkatkan edukasi dan literasi masyarakat khususnya dalam bidang komunikasi dan politik.

Baca Juga:  Imigrasi Bali Deportasi 32 WNA Asal Taiwan Pelaku Kejahatan Siber, Sisanya Akan Dideportasi Bertahap

Ketua KPID Bali I Gede Agus Astapa mengatakan, KPID Bali mengawasi TV dan radio. Di Bali ada 66 radio dan 16 siaran TV analog. Hingga saat ini KPID belum mengeluarkan surat teguran pada TV maupun radio. Sehingga ia menegaskan bahwa di TV dan radio tidak akan ada berita bohong.

Dalam proses kampanye nanti, pasti ada pemanfaatan media oleh peserta Pemilu sehingga KPID Bali berupaya menegakkan fungsinya dalam konteks tersebut. Dalam menyiarkan informasi tentang Pemilu harus berpedoman pada pedoman perilaku penyiaran dan standar program penyiaran serta UU 32 tahun 2002 tentang UU penyiaran.

“Kita pantai terus, lembaga penyiaran diharapkan bergerak di koridornya masing – masing, jangan berpihak, harus adil, obyektif memberikan kesempatan kepada semua peserta pemilu dan masyarakat  untuk menyampaikan visi misi dan berkontribusi positif sebagai peserta pemilu. Jangan sampai  lembaga penyiaran menjadi pemantik munculnya hoaks,” tegasnya.

Baca Juga:  Tim Gabungan Tangkap Ratusan WNA di Marga, Diduga Terlibat Penipuan Online  

Anggota KPU Bali Divisi Hukum dan Pengawasan, Anak Agung Gede Raka Nakula mengatakan, KPU melakukan komunikasi dengan lima komponen pendukung kesuksesan untuk menyukseskan Pemilu 2024 yaitu pemerintah, partai politik, media, pemilih, badan penyelenggara. Media memiliki peran penting untuk menyosialisasikan kepada masyarakat terkait tahapan Pemilu.

Ke depan diakui masih banyak PR yang perlu dilakukan KPU diantaranya sosialisasi hari pemungutan suara yaitu ditetapkan pada 14 Februari 2024, sosialisasi anti hoax atau SARA, anti money politik, dan pentingnya memilih.

KPU Bali telah melakukan beberapa tahapan sudah dilakukan. Saat ini dikatakan sedang penetapan PPK. Bahkan saat ini telah menerima pendaftaran 4 bakal calon DPD.

Kasubdit 1 Ditintelkam Polda Bali I Wayan Sumara, S.Sos., M.Si.mengatakan, kepolisian tengah memetakan potensi kerawanan untuk melakukan mitigasi. Menurutnya pada Pemilu 2024, peran media sangat signifikan dan sangat substansi. Sehingga dalam hal ini kepolisian juga melakukan pemetaan kerawanan. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button