Tabanan – Selain fokus pada promosi dan peningkatan kunjungan wisatawan, Manajemen Daya Tarik (DTW) Tanah Lot juga ikut mempehatikan faktor keselamatan dan keamanan wisatawan.
Hal itu diupayakan dengan menghadirkan life guard atau penjaga pantai yang bertugas setiap hari. Baik pada saat air laut pasang maupun surut. Kehadiran life guard ini menjadi garda terdepan pengamanan wisatawan, khususnya yang berada di pinggir pantai.
“Ketika air laut pasang, tamu tanpa ada pengawasan di pinggir pantai itu akan sangat berisiko,” ujar Kepala Divisi Life Guard DTW Tanah Lot, I Wayan Suwendra pada Selasa, (25/6).
Ia menjelaskan, saat ini ada sembilan orang life guard yang bertugas setiap harinya di pinggir pantai Tanah Lot. Mereka terbagi ke dalam dua sift, pagi dan siang harinya.
Menurut Suwendra, setidaknya ada beberapa tugas utama life guard yang bertugas di DTW Tanah Lot. Pertama, memastikan keamanan dan keselamatan pengunjung. Kedua, menyiapkan peralatan keselamatan seperti life jacket, rubber boat.
“Semua titik rawan tetapi kami bersinergi dengan penduduk setempat karena tempat ini luas. Ada beberapa titik penting pertama di Batu Bolong, pelaba Pura Tanah Lot, dan semua perbatasan kami jaga,” jelasnya.
Dalam kesehariannya, life guard akan memasang rambu atau larangan bagi wisatawan bila kondisi air laut sedang pasang. Selain itu, life guard akan memasang bendera merah yang menjadi penanda pengunjung tidak boleh berada di area selepas bendera tersebut.
“Kalau air laut pasang areal pantai kami tutup untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Sebagai garda terdepan keselamatan pengunjung, life guard di Tanah Lot telah mendapatkan pelatihan selama tiga bulan di Pantai Kuta. Selain itu, karena tugas mereka yang penuh risiko, manajemen DTW Tanah Lot juga menanggung mereka dengan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
Suwendra berharap, ke depannya jumlah life guard di Tanah Lot bisa ditambah dari sisi jumlah. Ini dikarenakan tidak jarang life guard di Tanah Lot diperbantukan bila terjadi musibah di luar wilayah Tanah Lot.
“Ke depannya, menurut saya, kalau bisa ditambah (jumlahnya). Karena Satpolair (kadang) minta bantuan ke sini bila ada musibah di luar area Tanah Lot,” ujarnya. (CB.1)