Singaraja – Program Studi Ilmu Komunikasi Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan, Singaraja menggelar Seminar Edukasi bertajuk ”Peduli Digitalisasi, Selamatkan Demokrasi” pada Jumat (5/5) di Aula Gedung Rekorat Kampus Menjangan STAHN Mpu Kuturan.
Kegiatan ini merupakan rangkaian communication week yang khsusus dilaksanakan oleh mahasiswa kelas IV C dari Program Studi Ilmu Komunikasi sebagai implementasi proses pembelajaran dalam menempuh mata kuliah event organizer.
Seminar ini dibuka oleh Ketua Jurusan Dharma Duta, Nyoman Suardika, S.Ag., M.Fil.H. Turut hadir Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi I Komang Agus Widiantara, S.Sos.H,M.I.Kom. Pihaknya mengaku berbangga dan mengapresiasi berlangsungnya seminar edukasi, dalam rangka menyambut tahun politik tersebut. Kemudian mampu menggandeng berbagai media baik itu cetak maupun online.
Seminar ini diikuti langsung oleh pemilih pemula dalam hal ini siswa-siswi SMA/SMK sederajat di wilayah Kabupaten Buleleng. Acara ini juga menghadirkan beberapa narasumber antara lain Kabid Komunikasi Publik Dinas Komunikasi Informatika, Persandian dan Statistika, I Putu Suryada Santhi sebagai pembicara pertama. Ia membawakan materi terkait demokrasi di era digital. Bagaimana praktik maupun upaya menuju demokrasi dengan mendayagunakan perangkat, media ataupun teknologi digital.
Dilanjutkan penyampaian materi oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Buleleng, Komang Kappa Tri Aryandono, S.IP. Topik yang di bahas adalah bagaimana Pemilu dengan tingkat kerumitan tinggi, dan pembahasan terkait peningkatan penggunaan internet di Indonesia setiap harinya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan media sosial menjadi salah satu magnet besar untuk meningkatkan preferensi politik, khususnya di kalangan kaum milenial maupun generasi Z.
”Meskipun seminar ini merupakan luaran mata kuliah, namun bukan semata-mata hanya untuk melaksanakan perkuliahan,” ujar ketua panitia acara Ni Putu Anik Mahaswari.
Ia menambahkan, sebagai generasi muda, Ia menyadari bahwa peran mahasiswa sebagai tonggak penerus bangsa yang harus memulai langkahnya ini menuju pengabdian yang memang nyata untuk negeri.
“Terkhusus untuk panitia yang sudah bekerja keras, semoga ini menjadi pengalaman dan pembelajaran kita bersama,” ujarnya.
Remaja yang aktif pada kegiatan kampus ini berharap, dengan terselenggaranya kegiatan tersebut menambah wawasan mahasiswa sehingga lebih paham dengan persoalan digital terutama menjelang proses demokrasi Pemilu pada 2024. (*)