Tabanan – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Mandung di Kecamatan Kerambitan masih mengeluarkan asap sehingga rutin dilakukan penyemprotan oleh BPBD Tabanan. Hingga Sabtu, (11/5) sore kepulan asap masih tampak di TPA tersebut.
“Karena gas metan masih ada. Sehingga api akan selalu muncul di dalam tumpukan sampah” kata Kepala Pelaksana BPDB Tabanan I Nyoman Srinadha Giri.
Secara khusus BPBD Tabanan menyiagakan lima orang personel untuk melakukan penyiraman. Srinadha Giri memperkirakan intensitas asap kemungkinan akan meningkat mengingat hujan jarang turun dan suhu panas karena musim kemarau.
“Sementara penyiraman dulu untuk mendinginkan,” ujarnya.
Sebelumnya, sejak Kamis, (9/5) titik api terpantau di TPA Mandung. Dua unit mobil pemadam sempat dikerahkan ke TPA Mandung untuk menanggulangi kemunculan api. Hingga Jumat (10/5), asap masih mengepul di TPA Mandung. Sementara itu, proses pendinginan terus dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan. Bahkan upaya pemadaman sekaligus pendinginan telah dilakukan sejak Kamis malam.
Mengantisipasi kemunculan api, katanya, pola yang sama seperti kebakaran pada Oktober 2023 lalu masih diterapkan. “Dibuat lubang resapan di atas bukit sampah, lubang resapan itu untuk diisi air,” ujar Asisten II Setda Kabupaten Tabanan AA Gede Dalem Trisna Ngurah.
Selain itu, untuk mempercepat proses pendinginan, pihaknya juga memanfaatkan tandon air dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan yang disiapkan di bawah bukit.
Sejauh ini, lanjutnya, titik api yang muncul pada Kamis (9/5) sudah bisa tertanggulangi. Sehingga pihaknya belum melibatkan bantuan pemadam kebakaran dari kabupaten lain.
Ia berharap, upaya yang sedang dilakukan pihaknya saat ini bisa menanggulangi kemunculan api sampai menjelang pelaksanaan World Water Forum (WWF) pada 18 Mei 2024. Sedangkan terkait rencana pengalihan sampah dari TPA Suwung ke Mandung selama pelaksanaan WWF nanti, menurutnya masih dalam proses kajian. (tbn)