Tabanan – I Nyoman Ardika alias Sengap mengingatkan agar media dan masyarakat selalu memberikan protes atau kritik jika dirinya terpilih sebagai wakil pimpinan Tabanan mendampingi I Nyoman Mulyadi.
Sengap mengaku, media bisa menjadi salah satu lembaga yang perlu ada untuk hadir memberikan aspirasi bagi masyarakat ke pimpinan yang terpilih.
“Media berhak memprotes, kalau pemimpin tidak siap diprotes, gak usah jadi pemimpin,” ungkap Sengap pada Sabtu (10/10) di Banjar Dalem, Desa Pejaten, Kediri, Tabanan.
Ia yang sempat aktif di kesenian Bondres itu bahkan mengakui pernah menerima protes dari beberapa pihak maupun masyarakat.
“Saya jadi Bondres 15 tahun, diprotes macem-macem saya dapat, saya dapat ejekan, hujatan. Tetapi itu sebagai suatu pelajaran,” lanjutnya.
Sebagai calon pemimpin baru yang mendampingi Mulyadi, ia mengaku hal tersebut bisa jadi pembelajaran. Tidak hanya di kesenian tapi jadi wakil pimpinan untuk masyarakat Kabupaten Tabanan.
Nyoman Ardika asal Selemadeg Timur, Tabanan itu bahkan akan memberikan yang terbaik bagi masyarakat walaupun nantinya tidak cukup terpuaskan dalam mengemban tugas sebagai calon wakil Bupati Tabanan.
“Kami tidak bisa memberikan yang terbaik, tidak bisa memberikan yang selalu positif bagi orang lain. Menurut kita sudah positif, tapi belum tentu orang lain. Jadi kita harus terima juga sebagai bentuk pelajaran,” katanya. (CB.2)