Badung – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung menggelontorkan bantuan 10 unit alat mesin pertanian modern Combine Harverster kepada 10 Pekaseh Subak se-Kabupaten Badung. Penyerahan dilakukan di Munduk Uma Naya Subak Latu, Desa Abiansemal, Kecamatan Abiansemal Senin, (2/9).
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, I Wayan Wijana hadiri memberikan mesin pertanian tersebut. Langsung diterima oleh para Pekaseh se-Kabupaten Badung.
Wayan Wijana menjelaskan, Bupati Badung selalu konsisten dalam masalah ketahanan pangan. Salah satu strateginya yakni dengan memberikan bantuan sarana dan prasarana pertanian sebagai upaya mekanisasi untuk memudahkan dan mempercepat proses panen padi yang selama ini dilakukan secara tradisional.
Selain acara serah terima 10 unit mesin panen padi Combine Harvester secara simbolis kepada perwakilan Pekaseh, juga diserahkan 14 unit Powertresher kepada 14 kelompok tani dan sekaa manyi yang ada di Kabupaten Badung.
Seusai itu, acara dilanjutkan dengan pelatihan demonstrasi penggunaan alat mesin panen padi Combine Harvester secara bergantian oleh para perwakilan Pekaseh.
Wijana mengatakan, pelatihan demontrasi penggunaan mesin panen padi Combine Harvester bertujuan untuk memberi pengalaman berharga bagi krama atau operator mesin dalam mempergunakan serta memelihara alat dan untuk memenuhi kebutuhan wilayah Subak.
“Sebagai informasi mesin modern yang dipergunakan nantinya oleh petani Badung saat panen yakni mesin Combine Harvester. Secara umum mesin canggih tersebut berfungsi untuk memanen padi dengan berbagai tahapan seperti mengait, memotong, membawa hasil potongan, merontok dan membersihkan gabah yang dilakukan secara terpadu dalam satu kali proses,” jelasnya.
Sedangkan Combine Harvester terdiri dari beberapa bagian utama seperi motor penggerak, bagian penyisir, bagian pemotong padi, bagian pengantar padi, bagian perontok, bagian pembawa gabah, dan bagian pengeluaran.
Salah satu tantangan sektor pertanian saat ini khususnya di Kabupaten Badung, yakni sulitnya mendapatkan buruh panen padi. Wijana mengakui, bahwa buruh panen padi banyak berasal dari luar daerah Kabupaten Badung.
“Mengantisipasi hal tersebut maka kami mulai memperkenalkan mesin Combine Harvester kepada petani,” ujarnya. (CB.4)