Tabanan – Kasus bunuh diri di Tabanan mengalami peningkatan pada 2024 dari tahun sebelumnya. Salah satu yang lumayan tinggi adalah kasus gantung diri. Kapolres Tabanan AKBP Chandra Citra Kesuma saat rilis kasus akhir tahun pada, Selasa (31/12/2024) menyebutkan, ada beberapa faktor yang mendasari warga di Tabanan melakukan bunuh diri.
“Gantung diri ini ternyata banyak ditemukan di Tabanan. Ada beberapa faktor, karena sakit hati, depresi akibat judi online atau pinjol,” ujar AKBP Chandra.
Sementara itu, AKB Chandra menyebut dari 54 kasus atau gangguan hukum, tercatat di antara bunuh diri atau gantung diri ada 18 orang, sakit menahun ada empat orang, faktor ekonomi sebanyak tiga orang, depresi sebanyak delapan orang dan asmara satu orang.
Pada 2023 jumlah kasus bunug diri di Tabanan sebanyak sepuluh kasus.
“Ini faktornya banyak, salah satunya soal asmara. Makanya, bagi yang pacaran segeralah menikah biar tidak sakit hati,” imbuhnya.
Selain itu, jumlah kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di wilayah Kabupaten Tabanan pada tahun 2024 juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
AKBP Chandra mengatakan laka lantas yang terjadi mencapai 1.024 kasus di tahun 2024 sedangkan 890 tercatat di tahun 2023.
“Laka lantas di tahun ini mengalami peningkatan, bahkan dalam 3 bulan terakhir ini banyak terjadi laka. Faktornya karena cuaca buruk,” katanya.
Laka lantas karena OC (out of control) paling banyak dilaporkan ke Satlantas Polres Tabanan. Setidaknya ada 754 laporan atau mencapai 73 persen. Dibanding tahun 2023, kasus OC hanya mencapai 602 laporan atau mencapai 67 persen.
“Selain cuaca buruk, ini (OC) karena kelalaian pengendara itu sendiri,” lanjutnya.
Dalam kasus laka lantas, Satlantas Polres Tabanan mencatat ada 88 orang yang meninggal dunia tahun 2024 sedangkan tahun 2023 hanya 68 orang.
Sedangkan untuk luka ringan mencapai 1.032 orang, tahun 2023 hanya 1.202 orang. Korban luka berat tahun ini sebanyak 10 orang dan 5 orang di tahun 2023. (An/CB.3)