Denpasar – Adanya intimidasi dalam pelaksanaan Pilbup 2024 Tabanan mencederai perhelatan yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024 nanti.
Saat ditanya mengenai adanya intimidasi, I Komang Gede Sanjaya-I Made Dirga menyebut hal itu tidak terjadi dan tidak terbukti.
“Selama ini kita di Pemerintahan Kabupaten Tabanan dalam acara perhelatan politik apapun selama ini baik-baik saja. Tidak pernah apa yang disangkakan ada intimidasi, ada pengaruh guru, pengerahan pegawai dan lainnya. Itu kan sugestif,” ucap Sanjaya pada debat terbuka ketiga Pilbup 2024 di BSCC Denpasar, Rabu (20/11).
Bahkan Sanjaya menyampaikan agar masyarakat bia membedakan mana pemimpin dan mana pemimpi. “Itu agak beda-beda tipis,” ungkapnya.
Nantinya, apa yang disampaikan baik visi misi kepada masyarakat ini bisa menjadi acuan dalam mensejahterakan Tabanan.
Namun berbeda dengan apa yang dilihat I Nyoman Mulyadi. Soal intimidasi, ia mengaku pada kenyataannya hal itu terjadi.
Salah satunya ia berani membuktikan bukti-bukti yang dimiliki dalam permasalahan ini.
“Kami bicara disini punya dua alat bukti. Ada bukti rekaman kepala desa mengintimidasi masyarakatnya terutama anak-anak muda. Seperti itu keadaanya,” ucap Mulyadi.
Ia pun menyentil Sanjaya, agar kedepannya hal seperti ini tidak terjadi. “Mudah-mudahan ke depan tidak jadi seperti itu lagi Pak Komang ya,” lanjutnya.
Disisi lain, Mulyadi merasakan apa yang dirasakan masyarakat sehingga dirinya ingin demokrasi dalam Pilkada 2024 bisa berjalan dengan baik.
“Kasian kepada masyarakat Tabanan ini, masyarakatnya polos-polos. Mari kita jaga, jangan cederai demokrasi yang baik ini,” pungkasnya. (CB.3)