Tabanan – Puncak libur Tahun Baru Imlek 2025 di objek wisata Ulun Danu Beratan, Tabanan, Bali, mencatat kunjungan sebanyak 4.000 wisatawan, baik mancanegara maupun domestik.
Staf Marketing Ulun Danu Beratan, Indah Prabawati, menyatakan bahwa jumlah kunjungan wisatawan saat libur Imlek tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2024, jumlah wisatawan tercatat sebanyak 3.900 orang.

Suasana Liburan di Obyek Wisata Ulun Danu Beratan Jumat, (31/1).
“Pada libur Imlek 2025, jumlah wisatawan yang datang ke DTW Ulun Danu Beratan mencapai 4.000 pengunjung. Peningkatan jumlah wisatawan sudah terlihat sejak Senin, 27 Januari lalu,” ujar Indah saat ditemui di DTW Ulun Danu Beratan, Jumat, (31/1).
Indah Prabawati menambahkan bahwa dari total 4.000 wisatawan yang berkunjung saat libur Imlek, 2.800 merupakan wisatawan mancanegara. 1.200 lainnya adalah wisatawan domestik.
“Wisatawan domestik yang datang saat libur Imlek didominasi oleh wisatawan dari Provinsi Jawa Timur. Sementara itu, wisatawan mancanegara kebanyakan berasal dari India,” tambahnya.
Lebih lanjut, Indah menjelaskan bahwa dengan adanya lonjakan kunjungan saat libur Imlek, pihaknya berharap jumlah wisatawan pada libur Lebaran mendatang meningkat sebesar 10 persen, dengan estimasi kunjungan mencapai 5.000 orang.
“Proyeksi peningkatan 10 persen ini didasarkan pada data libur Imlek 2025 yang mencatat angka kunjungan sebanyak 4.000 orang. Dengan demikian, target kunjungan wisatawan saat libur Lebaran diperkirakan mencapai 5.000 orang,” jelas Indah.
Untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke objek wisata Ulun Danu Beratan, pihak pengelola menargetkan 1 juta kunjungan wisatawan pada tahun 2025.

Suasana Liburan di Obyek Wisata Ulun Danu Beratan Jumat, (31/1).
Kepala Humas Objek Wisata Ulun Danu Beratan, Made Sukarata, menyatakan bahwa guna mencapai target tersebut, pihaknya akan mengadakan berbagai pentas seni dan budaya khas Bali di lokasi objek wisata.
“Beberapa pertunjukan budaya yang akan ditampilkan antara lain tari kecak, parade gebogan, dan tari barong,” ujarnya.
Menurut Made Sukarata, pertunjukan seni budaya ini akan digelar dua kali dalam setahun, yakni pada bulan Juli dan Desember.
“Pementasan seni budaya ini akan melibatkan 20 banjar dan akan diselenggarakan di dua lokasi, yaitu DTW Ulun Danu Beratan dan The Bloom Garden,” ujarnya. (Ar/CB.1)