PariwisataPeristiwa

BWS Tangani Keretakan Tebing Batu Bolong, Tanah Lot

Tiktok Facebook Facebook

Tabanan – Upaya penanganan keretakan tebing di Pura Batu Bolong yang menjadi bagian dari kawasan Daerah Tujuan Wisata (DTW) Tanah Lot telah ditangai oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida.

Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida telah melakukan pengukuran tinggi tebing dan pemasangan patok sebagai acuan titik GPS di beberapa titik strategis sebagai langkah awal dalam proses perbaikan struktural tebing yang retak.

“Penanganan keretakan tebing di Pura Batu Bolong ini penting dilakukan untuk menjaga keselamatan para pengunjung serta menjaga keutuhan tebing yang menjadi salah satu daya tarik pemandangan alam Tanah Lot,” ujar Manajer Operasional DTW Tanah Lot I Wayan Sudiana Jumat, (27/9).

Baca Juga:  Nilai Transaksi di Tanah Lot Festival Diperkirakan Tembus  Ratusan Juta

Sudiana berharap setelah tahap awal ini selesai, proses perbaikan bisa berjalan sesuai rencana, sehingga tebing Pura Batu Bolong tetap aman untuk kegiatan wisata dan kegiatan keagamaan,” ujarnya.

Sebelumnya, tebing retak tersebut merupakan akses jalan menuju ke Pura Batu Bolong. Tebing Pura ini terbentuk dari batu padas, pada bagian tengah berlubang berada di barat pura Luhur Tanah Lot.

Pihak pengempon Pura dan pengelola obyek wisata Tanah Lot sepakat untuk membatasi aktivitas wisatawan di area tersebut.

Pengecekan yang dilakukan oleh BWS Bali Penida ditemukan sekitar 10 titik retakan di tebing Pura Batu Bolong. Sudiana menyebutkan, pihak BWS telah mengajak konsultan untuk menggarap proyek perbaikan tebing tersebut.

Baca Juga:  Mengaku Ditipu, Dua WNA Tanzania Dideportasi Rudenim Denpasar Akibat Overstay

“Bagaimana perhitungan dan biayanya, kami kurang paham. Apalagi area tebing sangat sulit dijangkau dengan kendaraan berat karena berada di dalam area objek wisata,” ujarnya Sudiana.

Sementara itu, progres pemugaran Pura Tanah Lot juga terus berjalan. Hingga saat ini, pemugaran telah mencapai setengah dari total pekerjaan. I Putu Toni Wirawan selaku pengempon sekaligus Asisten Manajer DTW Tanah Lot mengatakan pengerjaan direncanakan akan dilanjutkan kembali setelah pelaksanaan Pujawali yang jatuh pada hari Rabu Wage Langkir, 9 Oktober 2024.

“Pemugaran ini diharapkan dapat menjaga kelestarian Pura Tanah Lot sebagai salah satu destinasi wisata religi paling ikonik di Bali,” ujar Toni. (CB.1)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button