Gaya Hidup Pariwisata Peristiwa
Beranda » BNNP Bali Gelar Razia, Sejumlah WNA Positif Gunakan Narkoba  

BNNP Bali Gelar Razia, Sejumlah WNA Positif Gunakan Narkoba  

Razia narkoba yang dilakukan oleh BNNP Bali di tempat hiburan malam.

Denpasar – Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali (BNNP Bali) menggelar operasi gabungan untuk memantau dan menindak penyalahgunaan narkotika menjelang Natal dan Tahun Baru 2024/2025. Operasi ini melibatkan 64 petugas dan dua anjing penjaga dari BNNP Bali, serta instansi terkait seperti Polda Bali, Pomdam IX Udayana dan Satpol PP Pemprov Bali pada Sabtu, (22/12).

Sasaran operasi ini adalah tempat-tempat hiburan malam dan villa di kawasan Canggu, Kabupaten Badung, yang sebelumnya telah dilakukan pemetaan oleh Tim Intelijen BNNP Bali dan berdasarkan informasi dari masyarakat.

Hasilnya, lima dari 11 sampel urine yang diperiksa dari para pengunjung dan pegawai tempat hiburan malam positif menggunakan narkotika jenis K2, Benzo dan THC.

Baca Juga:  Nenek Berusia 74 Tahun Ditemukan Meninggal di Kebun Pisang, Diduga Karena Sakit

Sementara itu, tujuh dari delapan WNA yang diperiksa di sebuah villa positif menggunakan Benzo dan satu orang positif menggunakan THC.

Selain itu, petugas juga menemukan sebuah klip berisi bubuk putih, kemasan bubuk coklat dan paket daun kering yang diduga ganja.

Kepala BNNP Bali Brigjen Pol Rudy Ahmad Sudrajat menyatakan, bahwa operasi ini bertujuan untuk mengawasi dan mencegah peredaran gelap narkotika.  “Bukan untuk menakut-nakuti atau mengganggu kenyamanan pengunjung dan wisatawan. Kami berharap operasi ini dapat membantu menjaga masyarakat Bali dari ancaman bahaya narkotika,” ujarnya.

Narkoba K2, atau yang juga dikenal dengan nama Spice adalah sejenis narkoba sintetis yang terbuat dari bahan kimia yang disemprotkan pada daun-daunan kering dan kemudian dikonsumsi dengan cara merokok.

Baca Juga:  Tingkatkan SDM, Pokdarwis Desa Kukuh, Marga Dapat Pelatihan dari Politeknik Negeri Bali  

Zat aktif dalam K2 adalah senyawa kimia yang menyerupai efek dari tetrahydrocannabinol (THC), yaitu bahan aktif dalam ganja, namun memiliki potensi yang jauh lebih kuat dan berbahaya.

Karena K2 mengandung bahan kimia sintetis yang tidak terkontrol, efeknya bisa sangat berbahaya dan tidak dapat diprediksi.

Penggunaannya dapat menyebabkan gangguan fisik dan mental yang serius, termasuk kebingungan, kecemasan, paranoia, bahkan halusinasi. K2 juga sering kali disalahgunakan karena mudah didapatkan dan tidak terdeteksi dalam tes narkoba standar.

K2 biasanya kandungan narko sintetis pak, jika THC biasanya kandungan yang ada dalam ganja. Benzo biasanya obat-obatan yang digunakan dengan resep dokter. (CB.3)

Berita Populer

#1

Liburan Usai, 37 Ribu Lebih Turis Tinggalkan Bali

#2

Tahun Ini DTW Tanah Lot Targetkan Pemasukan Hingga Rp 58 Miliar

#3

Jenazah Bayi Mengambang di Sungai Pemelisan, Gegerkan Warga Sesetan

#4

WNA Rusia Tersangka Pencurian Motor di Jimbaran Dilimpahkan ke Kejaksaan

#5

Tim SAR Gabungan Evakuasi Jenazah Dari Bawah Tebing Uluwatu, Diduga WNA

Follow Us

     

Bagikan