Peristiwa

Bakar Ilalang, Ketut Astawa Meninggal Karena Sesak Nafas

Tiktok Facebook Facebook

Tabanan – Nasib naas dialami oleh seorang pria paruh baya yang tinggal di  BTN Tanah Bang Permai, Banjar Tanah Bang, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri bernama I Ketut Astawa, 63 tahun yang meninggal ketika membakar ilalang di lahan miliknya yang berlokasi di Jalan Tukad Sangsang, Banjar Dinas Jadi Anyar pada Kamis, (15/8).

Kapolsek Kediri Kompol I Nyoman Sukadana menjelaskan, pada hari Kamis sekitar Pukul 16.00 WITA, seorang warga yang tinggal di dekat lahan milik korban bernama M. Faozan Ashari, 33 tahun melihat asap mengepul di belakang rumahnya.

Kemudian Ia keluar untuk mengecek sumber dari asap tersebut, dan M. Faozan Ashari melihat korban sedang membakar ilalang. Kemudian M. Faozan Ashari menegur korban supaya tidak melanjutkan membakar ilalang karena Ia terganggu.

Baca Juga:  Babak Baru Kasus Dasaran Alit, Dilimpahkan ke Pengadilan Hingga Tunggu Jadwal Sidang

Setelah selesai menegur korban, M. Faozan Ashari meninggalkan korban kemudian menutup pintu rumah karena asap yang banyak.

Beberapa menit kemudian pelapor M. Faozan Ashari kembali keluar rumah dengan maksud untuk mencari korban dengan maksud supaya tidak melanjutkan membakar ilalang, kemudian pelapor M. Faozan Ashari terkejut karena melihat korban yang tadi membakar ilalang sudah dalam kondisi tertelungkup.

Setelah dilihat lebih dekat pelapor, korban sudah meninggal dunia. kemudian M. Faozan Ashari menghubungi tetangga dan pemadam kebakaran. Sekitar 10 menit kemudian pemadam kebakaran Pemkab Tabanan sebanyak dua unit tiba di lokasi.

Baca Juga:  Pergi Mencari Rumput, Seorang Lansia di Karangasem Ditemukan Meninggal

“Api berhasil dipadamkan 15 menit kemudian atau sekitar Pukul 17.15 WITA,” ujar Kapolsek Kediri Kompol I Nyoman Sukadana.

Selain itu, menurut keterangan adik korban atas nama  I Ketut Pudi menyatakan, bahwa korban memiliki riwayat sakit sesak dan sering berobat di Puskesmas I Kediri. “Korban membakar ilalang dengan korek gas,” ujar Kompol Sukadana.

Atas kejadian ini pihak keluarga korban tidak melaporkan peristiwa tersebut ke ranah hukum karena menganggap sebagai musibah dan keluarga menolak dilakukan autopsi. (CB.1)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button